Kamis, 04 November 2010

ISTIRAHAT dan TIDUR

Istirahat dan tidur 
Istirahat :
Ø Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stress emosional, bebas dari kecemasan.
Ø Tidak berarti tidak melakukan aktivitas apapun (duduk santai di kursi empuk atau berbaring diatas tempat tidur)
Ø Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat badan menjadi lebih segar.

 àOrang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat
 àMahasiswa selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan2

Tugas Perawat : menyiapkan lingkungan  atau suasana yang nyaman untuk beristirahat

Menurut Narrow (1645-1967) 6 kondisi seseorang dapat beristirahat :
a.    Merasa segala sesuatu berjalan normal
b.    Merasa diterima
c.    Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung
d.   Bebas dari perlukaan dan ketidak nyamanan
e.    Merapa puas telah melakukan aktifitas2 yang berguna
f.     Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutukannya



Tidur :
Ø Keasaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan ambang rangsangan  yang tinggi terhadap  stimulus dari luar.Kadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman).
Ø  Suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkuranya kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulikan energi.
Ø  Sebagai fenomena dimana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
Ø  Sleep is triggered by a complex group of hormones that are active in the main, and that respond to cues from the body itself and the environment. About 80 percent of sleep is dreamless, and is known as non-rapid eye movement (NREM) sleep.
Ø Tidur adalah suatu keadaan yang relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda.


 tahap-tahap tidur?

Tahap-Tahap Tidur :
Ø Tanda-tanda menjelang tidur :
ü SB   
ü  Pernapasan melambat,
ü Otot2 rileks,   
ü Menguap.(tanda tubuh beadaptasi akibat pernapasan melambat)


Ø  Basic Rest Activity Cycle (BRAC)
      BANGUN
TAHAP I
TAHAP II                                 REM
TAHAP III                                TAHAP II
TAHAP V                                 TAHAP III
                
                       I Siklus (60-90 menit)


 tentang NREM 

NREM (Non Rapid Eye Movement)
“Slow wave sleep”, yang terdiri dari 4 tahap :
Tahap I :
Ø Mulai saat hilangnya Gel Alpha yang biasa terdapat pada seorang yang sedang terjaga,
Ø Muncul gel-gel yang tidak sinkrin, frekuensi bercampur dan voltasi rendah,
Ø Merasa ingin tidur dan bila banyak pikiran mudah dibangunkan,
Ø Merupakan tidur paling dangkal, berlangsung selama beberapa detik- beberapa menit.

Tahap II :
Ø  Merupakan tidur yang tidak dalam.
Ø   Muncul gel yang berbentuk seperti spindel dengan voltasi lebih tinggi, rucing2 (Gel K)
Ø  Berlangsung 5-10 menit.



Tahap III :
Ø  Merupakan tidur yang dalam.
Ø  Muncul gel Deltha, yang  lambat dengan amplitudo     besar, tinggi dan dalam.
Ø  Biasanya sulit dibangunkan.
Ø  Berlangsung ± 10 menit

Tahap IV :
Ø Tidur yang paling dalam,
Ø Pada EEg di penuhi Gel Delta,
Ø Sangat sulit dibangunkan
Ø Terjadi mimpi sehubungan dengan kejadian sehari  sebelumnya,
Ø Lamnya 5-15 menit

Terjadi perubahan fisik :
Ø Nadi dan pernafasan melambat
Ø TD turun,
Ø Otot-otot sangat rileks,
Ø Basal metabolism san SB  menurun.


 tentang REM ?

REM (Rapid Eye Movement)
“Paradoksical sleep”- sebagai puncak Tidur :
Ø Sangat sulit dibangunkan.
Ø  Pada orang dewasa tahap ini 20-25% dari tidur malam, bila seseorang terbangun pada tahap ini mereka dapat mengingat mimpi mereka.
Ø  Biasanya terjadi 80-100 menit setelah orang tertidur.
Ø  Semakin lelah seseorang makin cepat mengalami tahap ini .



Karakteristik Tahap REM :
Ø  Terjadi pada tahap II NREM dan berlangsung selama 5-10 menit.
Ø   Kembali ke tahap II NREM lagi.
Ø  Saat perpindahan dari NREM ke REM biasanya terjadi hentakan otak yang tidak disadari.
Ø  TD menngkat.
Ø  Sekresi geta lambung meningkat
Ø  Basal metabolisme dan SB meningkat
Ø  Terjadi mimpi yang menyenangkan, bersemangat dan sibuk.
Ø Orang yg tidak mengalami periode REM biasanya tidak merasa      puas dengan tidurnya.
Ø  Orang biasanya mengalami 4-5x masa REM


 faktor-faktor yang mempengaruhi tidur 

Ø Umur
Ø Penyakit (Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapat
menyebabkan gangguan tidur. Individu yang sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dari pada biasanya.Di samping itu, siklus bangun-tidur selama sakit juga dapat mengalami gangguan.)
Ø Motivasi (Keinginan untuk tetap terjaga terkadang dapat menutupi perasaan lelah seseorang. sebaliknya, perasaan bosan atau tidak adanya motivasi untuk terjaga sering kali dapat mendatangkan kantuk.)
Ø Emosi
Ø Pola kebiasaan
Ø Lingkungan (faktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses tidur. Tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus yang asing dapat menghambat upaya tidur. Sebagai contoh, temperatur yang tidak nyaman atau ventilasi yang buruk dapat mempengaruhi tidur seseorang. Akan tetapi, seiring waktu individu bisa beradaptasi dan tidak lagi terpengaruh dengan kondisi tersebut.)
Ø Obat – obatan (Obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. hipnotik dapat mengganggu tahap III dan IV tidur NREM, metabloker dapat menyebabkan insomnia dan mimpi buruk, sedangkan narkotik (mis; meperidin hidroklorida dan morfin) diketahui dapat menekan tidur REM dan menyebabkan seringnya terjaga di malam hari.)
Ø Makanan dan minimum
Ø Aktifitas  (Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Semakin lelah seseorang,semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya. Setelah beristirahat biasanya siklus REM akan kembali memanjang.)


Masalah-masalah  yang terjadi waktu tidur 

Ø Insomnia (Ketidakmampuan memperoleh sacara cukup kualitas dan kuantitas tidur).
Ø Narkolepsi (Suatu keadaan / kondisi yang ditandai oleh keinginan yang tidak terkendali untuk tidur, misalnya tidur secara mendadak),
Ø  Somnabulisme (tidur sambil berjalan. Penderita tidur sambil berjalan dan berbuat sesuatu, seperti dalam keadaan trance. Tampaknya pasien tidak sadar melakukan kembali beberapa pengalaman, seperti yang pernah dilakukannya ( sewaktu bangun atau jaga) selagi dia tidur.)
Ø  Enuresa (mengacu pada ketidakmampuan untuk mengontrol buang air kecil.)
Ø  Apnea dan Mendengkur (Mendengkur bukan dianggap sebagai gangguan   tidur, namun bila disertai dengan apnoe maka akan bisa menjadi masalah),
Ø  Mengigau (Hampir semua orang pernah mengigau, hal ini terjadi sebelum tidur REM),
Ø  Sehubungan dengan gangguan penyakit
Ø  Nightmares
Ø  Tidur dan stadium penyakit
 

 hal yg perlu Dikaji, cth Dx Kep, Intervensi dan Evaluasi dari Proses Kep Gang. Pola Tidur

Pengkajian :
Ø Kebiasaan tidur sehari-hari
Ø  Kebutuhan istirahat
Ø  Keadaan saat ini

Dx Kep (Contoh)
Ø Gangguan pola tidur: kurang dari kebutuhan sehubungan dengan kecemasan akan operasi.
Ø  Gangguan pola tidur: lebih dari kebutuhan sehubungan dengan penggunaan obat-obat sedativa.
Ø  Gangguan pola tidur: kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan  nyeri perut yang terus menerus.
Ø Gangauan pola tidur : Sering terjaga di malam hari, sehubungan dengan gangguan transport oksigen, gangguan eliminasi, gangguan metabolisme).

Intervensi Keperawatan :
Ø Identifikasi faktor-faktir penyebab.
Nyeri, Ketakutan, Stress, Cemas, Imobilisasi, atau berkurannya aktifitas
Ø Kurang/hilangkan faktor-faktor penyebab.
Ribut :
ü Tutup pintu ruangan
ü Dengarkan musik lembut , n,ect
ü Tutup pintu ruangan
ü Gunakan lampu tidur
ü Kurangi kebisingan
ü Kurangi volume alaram/televisi/Hp
ü Kalau perlu pindalah keruangan yang lebih tenang.


Interupsi
 Kalau perlu tingkatkan aktifitas pada siang hari
Sediakan sarana yang nyaman untuk pengantar tidur
 Kurangi kecemasan
 Pada klien anak-anak :
ü Jelaskan tentang waktu malam
ü Bandingkan perbedaan siang dan malam
ü Jika terjadi mimpi buruk, anjurkan anak untuk bercerita, jelaskan bahwa minpi itu seperti kenyataan dan andapun mengalaminya
ü Gunakan lampu malam untuk mengontrol mereka
ü Beritahu bahwa anda selalu ada didekat mereka

Kurangi kemungkinan kecelakaan pada waktu tidur
Berikan penyuluhan kesehatan dan kalau perlu rujukan

Evaluasi :
Ø Pasien dapat tidur dalam jangka waktu 20-30 menit
Ø  Pada waktu tidur tidak sering terbangun
Ø  Jika terbangun akan mudah tidur kembali
Ø  Meningkatnya waktu tidur sesuai yang diharapkan
Ø  Klien mengingat kembali mimpi yang dialaminya
Ø  Klien menyatakan perasaannya sesudah tidur
Ø  Bebas dari kecemasan dan depresi
Ø  Klien dapat bekerja dengan baik dan penuh konsentrasi
Ø  Klien dan keluarga mampu menjelaskan faktor2 yang dapat meningkatkan tidur
Yang paling penting dalam melakukan evaluasi adalah bahwa setiap klien mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam pemenuhan tidur dan istirahat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar