Selasa, 22 Februari 2011

PROSES KEPERAWATAN dan PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI




Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah memenuhi kebutuhan nutrisi. Pada pertemuan yang lalu, Saudara telah mendapatkan materi tentang ilmu gizi, faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk makan, zat-zat gizi yang dibutuhkan manusia, penilaian status gizi, dan penentuan kebutuhan gizi individu.
Pada topik ini, Saudara akan mengintegrasikan materi yang sudah didapat dengan proses keperawatan.
Setelah menyelesaikan topik ini, Saudara diharapkan mampu:
1.  Menjelaskan 4 komponen pengkajian status nutrisi.
2.  Menggambarkan status nutrisi yang baik dan tanda-tanda malnutrisi.
3.  Mengidentifikasi diagnosa keperawatan yang sesuai dengan hasil pengkajian.
4.  Merencanakan intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah.

Sebelum mengikuti kuliah topik ini, Saudara diharapkan telah mengisi modul latihan berikut.

Skrining Status Nutrisi
Tujuan: menilai status gizi pada orang yang beresiko, baik secara individual maupun berkelompok, sehingga dapat dilakukan upaya preventif untuk:
1). Mencegah agar seseorang yang masih sehat tidak menderita permasalahan gizi atau kesehatan.
2). Menghindari komplikasi lebih lanjut jika seseorang sudah menderita suatu penyakit,
3). Jika komplikasi sudah terjadi, menjaga agar komplikasi tersebut tidak bertambah parah.
Tugas:
Lakukan skrining status nutrisi Saudara dan 4 teman kelompok Saudara dengan menggunakan  blanko skrining (pada lampiran), kemudian catat hasilnya dan berikan kesimpulan Saudara tentang Saudara tentang hasil tersebut pada tabel berikut:

No
Inisial
Jumlah skor
Interpretasi
1.
G.K


9
Anda sudah menuju ke arah yang benar. Masih ada kesempatan bagi perbaikan untuk membantuAnda agar tetap sehat dan mengurangi risiko terkena penyakit. Ahli gizi memberikan beberapa saran ke arah diet yang lebih sehat.


2.

S.K

6
Anda sudah menuju ke arah yang benar. Masih ada kesempatan bagi perbaikan untuk membantuAnda agar tetap sehat dan mengurangi risiko terkena penyakit. Ahli gizi memberikan beberapa saran ke arah diet yang lebih sehat.


3.
L.M

6
Anda sudah menuju ke arah yang benar. Masih ada kesempatan bagi perbaikan untuk membantuAnda agar tetap sehat dan mengurangi risiko terkena penyakit. Ahli gizi memberikan beberapa saran ke arah diet yang lebih sehat.


4.

F.B

9
Anda sudah menuju ke arah yang benar. Masih ada kesempatan bagi perbaikan untuk membantuAnda agar tetap sehat dan mengurangi risiko terkena penyakit. Ahli gizi memberikan beberapa saran ke arah diet yang lebih sehat.


5.

N.M

8
Anda sudah menuju ke arah yang benar. Masih ada kesempatan bagi perbaikan untuk membantuAnda agar tetap sehat dan mengurangi risiko terkena penyakit. Ahli gizi memberikan beberapa saran ke arah diet yang lebih sehat.




6.

S.M
8
Anda sudah menuju ke arah yang benar. Masih ada kesempatan bagi perbaikan untuk membantuAnda agar tetap sehat dan mengurangi risiko terkena penyakit. Ahli gizi memberikan beberapa saran ke arah diet yang lebih sehat.


Pengkajian Status Nutrisi
Pengkajian status nutrisi mencakup 4 komponen, yaitu:
1).  Anamnesis riwayat diet/survey konsumsi
2).  Pengukuran antropometri
3).  Pemeriksaan laboratorium / biokimia
4).  Pemeriksaan fisik nutrisi

Anamnesis riwayat diet, dapat dilakukan dengan mengkaji:
A. Survey konsumsi
     1.  24-hour food recall, yaitu.dilakukan dengan mencatat dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yan lalu
2.      Food frequency record, yaitu memperoleh data rentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan jadi selama periode tertentu seperti hari minggu atau tahun
3.      Food record, yaitu, mencatat semua yang dimakan dan minum setiap kali sebelum makan dalam ukuran rumah tangga atau menimbang dalam ukuran berat ( kg ) dalam periode tertentu  ( 2- 4 ) berturut-turut.
B.  Alergi terhadap makanan, kegemaran, intoleransi terhadap makanan.
C.  Riwayat berat badan, kenaikan atau penurunan berat badan dalam kurun waktu tertentu hingga berat badan terakhir.

Pengukuran antropometri, meliputi pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB), berat badan ideal (BBI), berat badan relative (BBR), indeks massa tubuh (IMT), lipatan triseps (Triceps Skin Fold/TSF), Lingkar Lengan Atas (LLA), dan Lingkar Otot Lengan Atas (LOLA).


Berat Badan Ideal (BBI) menurut Broca:
BBI = [Tinggi Badan (cm) - 100] ± 10%
 

Nilai standar untuk BBI
< 90%           berat kurang (underweight)
90   – 110%  berat normal 
110 – 119%  berat lebih (overweight) 
> 120%         obesitas

Berat Badan Relatif (BBR)                                 
BBR = Berat Badan (kg) x 100%
[Tinggi Badan (cm) - 100]

Indeks Massa Tubuh (IMT)    
IMT = Berat Badan (kg)
[Tinggai Badan (m)]²

Nilai standar untuk IMT
< 18,5          gizi kurang
18,5 – 25     gizi baik/normal
26   -  30     gizi lebih
> 30             Obesitas

Latihan:
Isilah tabel berikut dengan data berat badan dan tinggi badan Saudara dan 4 orang teman kelompok Saudara, hitung BBI, BBR, dan IMT, kemudian tuliskan status nutrisinya !
No
Inisial
BB(kg)
TB (cm)
BBI (kg)
BBR (%)
IMT
Status Nutrisi
1.
G.K
50
157
51-63
86,9
20,8
GIZI BAIK/NORMAL
2.
S.K
45
156,2
50-61
80,2
18,5
GIZI BAIK/ NORMAL
3.
L.M
43
153,5
47-58
80,5
18,3
GIZI KURANG
4.
F.B
46
148,2
43-52
95,4
21
GIZI BAIK/ NORMAL
5.
N.M
49
158
52-63
84,4
21
GIZI BAIK/ NORMAL
6.
S.M
75
154,1
49-60
136,3
31
OBESITAS

Memperkirakan BB berdasarkan panjang bada
Dalam keadaan tertentu, pengukuran berat badan aktual mungkin tidak dapat dilakukan. Sebagai contoh, pasien yang tidak dapat duduk atau berdiri sehingga terus berada dalam posisi berbaring sementara itu timbangan tempat tidur/kursi (bed scale) tidak tersedia. Tabel berikut dapat digunakan untuk memperkirakan BB berdasarkan panjang badan pasien.

Bangun Tubuh
Laki-laki
Wanita
Sedang
48 kg untuk 152 cm yang pertama
Selanjutnya tambah 2,7 kg untuk setiap 2,5 cm tambahan

45,5 kg untuk 152 cm yang pertama, selanjutnya tambah 2,3 kg untuk setiap 2,5 cm tambahan
Kecil
Kurang 10%
Kurang 10%

Besar
Tambahkan 10%
Tambahkan 10%


Contoh perhitungan:
Seorang pasien laki-laki dalam keadaan tirah baring total, dengan bangun tubuh besar, hasil pengukuran panjang badan 158 cm. Berapa perkiraan berat badan pasien ini ?
Jawab:
Perkiraan berat badan (BB) = 48 kg + {[(158 -152)/2,5] x 2,7} + 10%
                                             = (48 + 6,48) + 10%
                                             = 54,48 + 5,45
                                             = 59,93 ≈ 60 kg
Jadi perkiraan berat badan pasien tersebut adalah  60 kg.





Latihan:
1.      Seorang pasien wanita dalam keadaan tirah baring total, dengan bangun tubuh kecil, hasil pengukuran panjang badan 150 cm. Berapa perkiraan berat badan pasien tersebut ?
2.      Seorang pasien laki-laki dalam keadaan tirah baring total, dengan bangun tubuh besar, hasil pengukuran panjang badan 175 cm. Berapa perkiraan berat badan pasien tersebut ?
Jawab:

1.Perkiraan   =  45,5 kg +{[ 150- 152 ]} / 2,5 ] ´ 2,3 }+ 10%
= ( 45,5 – 1, 84 ) – 10 %
=  43,66 – 4,4
= 39,26 kg
2.Perkiraan   = 48 kg + {[ 175 – 152 ]}/ 2,5] ´ 2,7} + 10 %
= ( 48 + 24,84 ) + 10 %
= 72,84 + 7,28
= 80,12
= 80 kg

Lipatan triseps (Triceps Skin Fold/TSF) digunakan untuk mengetahui status Presentasi lemak pada tubuh
Lingkar Lengan Atas (LLA) dan Lingkar Otot Atas (LOLA) digunakan untuk mengetahui status NUTRIS

Pemeriksaan Laboratorium Biokimia
Lengkapi tabel berikut dengan nilai normal dan fungsi/rasional dilakukan pemeriksaan tersebut.

Jenis Pemeriksaan
Nilai Normal
Fungsi/Rasional

Hb (Hemoglobin)
L = 14 – 17,5 mg/dl
Fe mengikat O2à metabolisme tubuh, Hb ↓
Metabolisme  à pemasukan nutrisi kurang

Limfosit total
1500 3000 / mm³
Fungsi imunitas
Albumin
4,0 — 5,5 g/ dl
Menunjukan penurunan / deplesi proton yang parah.

Transferin
170- 250 mg/ dl

Digunakan dalam mengkaji status protein visceral.

Total kolesterol
200 – 260 mg / dl

Untuk menilai resiko penyakit jantung koroner.

Kreatinin urin
1,0 – 1,5 g/ 24 jam
Merupakan racun hasil metabolisme tubuh yang harus dikeluarkan.

Nitrogen balance

Digunakan untuk menetukan kadar pemecahan protein dari dalam tubuh.

Glukosa darah


80- 100 mg/ ml
Untuk melihat adanya penyakit DM, hipertensi peningkatan kadar LDH dan penurunan HDL

Pemeriksaan fisik yang menunjukkan status nutrisi adalah sbb:

Bagian tubuh
Kondisi tubuh
Data normal
Rambut



G.K ; bersih dan di luruskan (rebonding)
S.K ; bersih, sehat di luruskan (rebonding)
L.M ; bersih sehat dan kadang kala rontok
F.B ; sehat bersih dan di luruskan (rebonding)
N.M ; sehat bersih dan di luruskan (rebonding
S.M ; sehat bersih dan mudah rontok


Bersih sehat dan berkilau
Mata



G.K ; bersih, tidak ada luka, pembuluh darah pada sklera tampak.
S.K ; bersih, tidak ada luka, pembuluh darah pada sklera tampak, memakai kaca mata.
L.M ; bersih, tidak ada luka, pembuluh darah pada sklera tampak,
F.B ; bersih, tidak ada luka, pembuluh darah pada sklera tampak,
N.M ; bersih, tidak ada luka, pembuluh darah pada sklera tampak
S.M  ; bersih, tidak ada luka, pembuluh darah pada sklera tampak, , memakai kaca mata.


Bersih, tidak ada luka, pembuluh darah pada sklera tampak.
Bibir,
Rongga mulut (buccal)


G.K ; halus dan tidak ada pembengkakan.
S.K ; halus dan tidak ada pembengkakan.
L.M ; halus dan tidak ada pembengkakan.
F.B ; halus dan tidak ada pembengkakan.
N.M ; halus dan tidak ada pembenkakan.
S.M  ; halus dan tidak ada pembengkakan.


Halus dan tidak ada pembengkakan.
Lidah



G.K ; halus tidak ada pembengkakan radang.
S.K ; halus tidak ada pembengkakan radang.

L.M ; halus tidak ada pembengkakan radang.
F.B ; halus tidak ada pembengkakan radang.
N.M ; halus tidak ada pembengkakan radang
S.M  ; halus tidak ada pembengkakan radang


Halus, tidak ada pembengkakan radang.


Gusi



G.K ; sehat, merah, tidak ada pendarahan, dan pembengkakan
S.K ; sehat, merah, tidak ada pendarahan, dan pembengkakan.
L.M ;  sehat, merah, tidak ada pendarahan, dan pembengkakan.
F.B ; sehat, merah, tidak ada pendarahan, dan pembengkakan.
N.M ; sehat, merah, tidak ada pendarahan, dan pembengkakan.
S.M  ; sehat, merah, tidak ada pendarahan, dan pembengkakan.


Sehat , merah, tidak ada pendarahan dan pembengkakan.

Kulit

G.K ; besih, sehat dan tidak ada pembengkaakn.
S.K ; bersih, sehat dan tidak ada pembengkakan.
L.M ; bersih, sehat dan tidak ada pembengkakan.
F.B ; bersih, sehat dan tidak ada pembengkakan.
N.M; bersih, sehat dan tidak ada pembengkakan.
S.M  ; bersih, sehat dan tidak ada pembengkakan.



Bersih, sehat dan tidak ada pembengkakan.
Otot



G.K ; tonus otot baik, dapat jalan tanpa ada rasa sakit.
S.K ; tonus otot baik, dapat jalan tanpa ada rasa sakit.
L.M ; tonus otot baik, dapat jalan tanpa ada rasa sakit.
F.B ; tonus otot baik, dapat jalan tanpa ada rasa sakit.
N.M ; tonus otot baik, dapat jalan tanpa ada rasa sakit.
S.M  ; tonus otot baik, dapat jalan tanpa ada rasa sakit.


Tonus otot  baik, dapat jalan tanpa ada rasa sakit.
Sistem saraf



G.K ; stabil, reflek dan normal.
S.K ; stabil, reflek dan normal.
L.M ; stabil, reflek dan normal.

F.B ; stabil, reflek dan normal.
N.M ; stabil, reflek dan normal.
S.M  ; stabil, reflek dan normal.


Stabil , reflek dan normal.
Kardiovaskuler



G.K ; ritme ke denyut jantung normal, tidak ada mor- mor dan tekanan darah normal.
S.K ;  ; ritme ke denyut jantung normal, tidak ada mor- mor dan tekanan darah normal.
L.M ; ritme ke denyut jantung normal, tidak ada mor- mor dan tekanan darah normal.
F.B ; ritme ke denyut jantung normal, tidak ada mor- mor dan tekanan darah normal.
N.M ; ritme ke denyut jantung normal, tidak ada mor- mor dan tekanan darah normal.
S.M  ; ritme ke denyut jantung normal, tidak ada mor- mor dan tekanan darah normal.


Ritme dan denyut jantung normal, tidak ada mor- mor serta tekanan darah normal.
Rangka



G.K; dapat jalan dan lari tanpa ada rasa sakit.
S.K ; dapat jalan dan lari tanpa ada rasa sakit.
L.M ; dapat jalan dan lari tanpa ada rasa sakit.
F.B ; dapat jalan dan lari tanpa ada rasa sakit.
N.M ; dapat jalan dan lari tanpa ada rasa sakit.
S.M ; dapat jalan dan lari tanpa ada rasa sakit.


Dapat jalan dan lari tanpa ada rasa sakit.
Abdomen


G.K ; tidak ada massa yang teraba.
S.K ; tidak ada massa yang teraba.
L.M ; tidak ada massa yang teraba.
F.B ; tidak ada massa yang teraba.
N.M ; tdak ada massa yang teraba.
S.M ; tdak ada massa yang teraba.
Tidak ada massa yang teraba.

Dari hasil skrining dan pengkajian, perawat harus mampu mengidentifikasi masalah keperawatan sehingga mendapatkan rumusan diagnosa keperawatan.




Tugas:
Lengkapilah diagram alur masalah-masalah perubahan nutrisi berikut ini  !

Masalah 1.
Nutrisi berubah: beresiko tinggi lebih dari kebutuhan tubuh
Definisi:  Masukan lebih dari keperluan tubuh yang berlebihan atau obesitas.

Etiologi
1.      Intake nutrisi yang lebih besar dari kebutuhan metabolik
2.      Kebiasaan makan yang banyak dan tidak teratur.
3.      Faktor hereditas.
4.      Aktifitas fisik yang rendah.
5.      Masukan nutrisi yang berlebihan.
6.      Gangguan pola makan yang tidak baik.

Tanda dan gejala
1.      Makanan padat sebagai sumber makanan utama (pada bayi umur < 5 bulan).
2.      Ketidakseimbangan pemasukan makanan dan penggunaan energi.
3.      Nilai TSP lebih dari 15 mm pada laki- laki dan 25 mm pada wanita.
4.      Berat badan lebih dari 10- 20 % berat badan dan tinggi ideal.
5.      Aktifitas kurang.

Intervensi
1.    Ajarkan faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan berat badan.
2.    Mencegah komplikasi masalah nutrisi.
3.    Kaji faktor penyebab atau faktor penunjang.
4.    Jelaskan efek dari penurunan indra perasa, dan penghidu pada persepsi kenyang setelah makan.
5.    Jelaskan rasional unuk meningkatkan nafsu makan sebagai ganti penggunaan obat tertentu.
6.    Diskusikan masukan nutrisi dan peningkatan berat badan selama massa kehamilan.
7.    Bantu untuk menurunkan masukan kalori yang tidak perlu dan untuk meningkatkan metabolisme.
8.    Jika perlu lakukan rujukan pada program penurunan berat badan dikomunitas.

MASALAH  II

Nutrisi berubah: lebih dari kebutuhan tubuh
Definisi:  Suatu keadaan dimana individu mengalami / mempunyai resiko untuk mengalami Peningkatan berat badan yang berhubungan dengan masukan yang melebihi kebutuhan metabolisme.

Etiologi:
1.      Intake nutrisi yang lebih besar dari kebutuhan metabolik.
2.      Faktor psikososial.
3.      Status sosial ekonomi.
4.      Pola makan tidak teratur.
5.      Kurangnya pengetahuan.
6.      Gaya hidup.

Tanda dan gejala:
1.      Berat badan 10 – 20% lebih besar dari berat badan ideal.
2.      Mudah lelah.
3.      Aktifitas yang kurang.
4.      Ketidakseimbangan pemasukan makanan dan penggunaan energi.
5.      Nilai TSF ( Tricep skin Form ) lebih dari 15mm dan 25 mm pada wanita.

Intervensi
1.        Ajarkan cara menghitung berat badan ideal
2.      Tinjau ulang faktor individu terhadap obesitas.
3.      Implementasikan atau tinjau ulang dari makanan setiap hari.
4.      Diskusikan emosi atau peristiwa yang berkaitan dengan klien.
5.      Rumuskan rencana makanan dengan klien.
6.      Tegaskan pentingnya menghindari makanan yang berkalori.
7.      Diskusikan perlunya memberi izin untuk memasukan makanan yang diinginkan.
8.      Timbang berat badan secara periodik sesuai indikasi  setiap indivdu dilakukan pengukuran berat badan
9.      Konsultasi dengan ahli gizi diet untuk menentukan kebutuhan kalori 
10.  Kaji ulang kebutuhan kalori setiap 2-4 minggu untuk menentukan kebutuhan penyesuaian.

Masalah  III

Nutrisi berubah: kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi: Masukan kurang dari kebutuhan tubuh atau kekurngan nutrisi / perubahan nutrisi seseorang karena mengkonsumsi makanan yang kurang atau tidak seimbang.

Etiologi
1.      Kurangnya nafsu makan
2.      Kurangnya pengetahuan tentang pemberian dan pemasukan nutrisi dalam tubuh.
3.      Sumber keuangan yang terbatas.
4.      Stress emosional.
5.      Penyediaan makanan yang tidak adekuat.
6.      Anoreksia.
7.      Proses penyakit atau terapi tertentu.
8.      Ketergantungan obat.

Tanda dan gejala
1.      Berat badan 10%-20% lebih kecil dari berat badan ideal
2.      Tonus otot lemah.
3.      Membran mukosa dan konjungtiva pucat.
4.      Alopesia.
5.      Lesu
6.      Energi menurun.
7.      Aktifitas sudah menurun.
8.      Nilai TSF sangat kecil.
9.      Kehilangan cairan ( dehidrasi )
10.  Sirkulasi darah/ peredaran darah menurun.
11.  Kulit pecah.
12.  Pemasukan cairan atau makan/ makan tidak mencukupi.
13.  Penurunan serum Albumin.
14.  Prestasi kerja  menurun.

Intervensi
1.        Catat hasil pengkajian status nutrisi
2.        Beri tahu pasien makanan- makanan sehat yang perlu untuk dikonsumsi.
3.        Ajarkan pada pasien untuk membiasakan pola makan yang teratur
4.        Meningkatkan nafsu makan.
5.        Menghilangkan atau mengurangi gejala- gejala penyakit, nafsu makan tubuh.
6.        Memberikan makanan yang disenangi.
7.        Menata ruang pasien senyaman mungkin, sehingga meningkatkan nafsu makan pasien.
8.        Menurunkan stress  Psychologi.
9.        Menjaga kebersihan dan kesehatan kulit.
10.    Menganjurkan klien istirahat untuk mengurangi kelelahan.
11.    Memperhatikn jumlah kalori untuk dikonsumsi tanpa iritasi.
12.    Membuat ruang pasien bebas dari bau yang mengurangi minat makan pasien.
13.    Memberikan obat analgetik  atau antipeauratik jika klien nyeri  dan panas.
14.    Diskusikan dengan klien untuk menghindari rasa takut yang menyebabkan anoreksia.
15.    Meningkatkan stamina tubuh pasien atau klien.



Lampiran:
BLANKO  SKRINING NUTRISI PENCEGAHAN

Nama Klien:   lani makaminang                                             Tanggal skrining:

Lingkari angka pada kolom sebelah kanan jika jawaban Anda terhadap pertanyaan di bawah ini adalah YA

Ya
1.  Apakah Anda makan 2 kali sehari atau kurang ?

3
2.    Apakah Anda makan di restoran (termasuk fast-food)4 kali atau lebih rata-rata seminggu?

2

3.  Apakah Anda makan buah, sari buah atau sayuran kurang dari 5 kali sehari ?
3

4.  Apakah Anda minum susu atau makan keju dua kali sehari atau kurang ?
2

5 . Apakah Anda biasa makan nasi putih, roti putih atay sereal yang berserat rendah ?

2

6.    Apakah Anda makan daging kambing atau daging merah/berlemak atau daging yang digoreng lebih dari 2 kali dalam seminggu ?

2

7.  Apakah Anda menambahkan garam pada makanan Anda atau makanan kaleng atau makanan siap makan?

1
8.  Apakah Anda biasa menambahkan margarin/mentega, mayonaise, atau santan ke dalam makanan Anda ?

3
9.  Apakah Anda membeli/memakan makanan tanpa lemak/rendag lemak ?
0

10.Apakah Anda berolahraga kurang dari 3 kali seminggu?
3

11.Apakah Anda membersihkan daging ayam dari kulitnya atau membersihkan daging dari lemaknya sebelum dimasak ?

0
12. Apakah Anda minum bir, anggur, atau minuman beralkohol lebih dari 2 kali sehari ?
2



Hitung total skor Anda dengan menjumlahkan semua nilai yang dilingkari dan bandingkan total skor Anda dengan angka-angka di bawah ini
SKOR:

0 -  5   Hebat ! Anda memiliki kebiasaan makan yang baik untuk mencegah penyakit

6 – 10 Anda sudajh menuju ke arah yang benar. Masih ada kesempatan bagi perbaikan untuk mem-
           bantuAnda agar tetap sehat dan mengurangi risiko terkena penyakit. Ahli gizi memberikan
           beberapa saran ke arah diet yang lebih sehat.

> 10   Anda berada dalam resiko untuk terkena penyakit yang berhubungan dengan diet/ makanan.
           Ikuti petunjuk diet seperti saran dokter/ahli gizi dan mulai melakukan perubahan yang positif
           agar dapat berumur panjang dan hidup lebih sehat.